Minggu, 11 April 2010

A man may die, nations may rise and fall, but an idea lives on



Sebuah makhluk tak bernyawa yang dilahirkan dari kinerja berpikir dalam organ otak, sebuah organ yang tak bisa didapatkan secara eceran disebuah toko kelontong ataupun secara kredit ditangan seorang salesman..

Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing dalam mengolah otaknya hingga pada akhirnya menjemput kelahiran sebuah ide di tengah-tengah kehidupannya..

Inilah mengapa seorang desainer logo sebuah perusahaan ternama mendapatkan harga yang layak sebagai ganti jerih payahnya melahirkan sebuah ide yang berbentuk logo.

Inilah alasan seorang pekerja seni pantas menerima sebuah penghargaan didepan masyarakat atas ide yang disalurkannya dalam sebuah karya agung yang diciptakannya, entah tari, musik, lukis, dan berbagai bentuk kesenian lainnya.

Ide itu mahal..

Mahal karena ia merupakan sumber kehidupan bagi sang penciptanya..

Dari ide, manusia mampu menghidupkan hidupnya.

Membebaskan dirinya dari berbagai batasan hidup yang ditetapkan masyarakat, dimana tak seorang pun mampu mengikat individu ini untuk berkreasi memainkan pikirannya.

Dari ide, lahirlah sisi manusiawi seorang individu.

Menyadari dirinya tak sehebat sang Khalik, melalui ide, individu menemukan jembatan yang mampu mengikatkan dirinya kepada sang Khalik. Sehingga, kelahiran sebuah ide adalah sebuah prestasi atas dirinya dalam mengusahakan dirinya menjadi manusia yang berarti.

Dari ide, manusia menemukan dirinya seutuhnya.

Proses kelahiran sebuah makhluk tak bernyawa bernama ide terjadi atas usaha manusia menemukan sisi yang menghilang dalam dirinya. Segala teka-teki kehidupan yang tak terjawab menjadikan manusia berusaha menemukannya dalam pikirannya. Menyelami siapakah dirinya dan mencocokkan dirinya kepada teka-teki ini sehingga lahirlah sebuah ide, representasi dirinya yang lain dalam bentuk konsep.

Ide itu (benar-benar) mahal..

Mahal karena membutuhkan proses yang cukup rumit dan tak jarang membutuhkan waktu yang lama untuk akhirnya bisa ditemukan. Untuk mampu mengeksekusi keluarnya sebuah ide dalam otak, dibutuhkan waktu untuk sekedar merumitkan celah sempit dalam otak dan untuk menenangkan diri sembari mendengar suara hati. Bukanlah sebuah proses yang instan..

Jadi, bagi siapapun kalian yang baru saja menghancurkan sebuah ide demi kenaikan pangkat, penghargaan dan sebagainya, saya ucapkan selamat!

Selamat karena kalian baru saja menghancurkan kehidupan seseorang..

Selamat karena kalian telah merenggut segala asa yang tertumpah dalam ide itu..

Selamat karena kalian baru saja menyadari bahwa diri kalian memang tidak pantas untuk dihargai oleh masyarakat..

Selamat karena kualitas hidup yang kalian jalani ternyata tidak akan pernah berarti. Tidak berarti untuk dihidupi, tidak berarti untuk dijalani..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar