Senin, 31 Mei 2010

Memikirkan liburan dan meliburkan pikiran!


















Tuhan, tolong saya..
Tangan saya tidak dapat menulis..
Pikiran saya tidak dapat melukis..
Terlalu indah semesta yang Kau ciptakan

Gunung Gede Pangrango 28-30 Mei 2010 (Irma, Ibe, Bondan, Saya dan Widhi)

Senin, 17 Mei 2010

"Oh yes! oh no! oh yes! oh no!"




Mohon maaf jika gambar di atas mengganggu kenyamanan mata Anda (terutama jika Anda seorang wanita)
Sama sekali saya tidak berniat untuk melecehkan perempuan dengan memajang foto-foto ini. Hanya kebetulan saja saya mendapatkan foto-foto ini dan ingin memberikan sedikit tulisan dengan sudut pandang versi diri saya.

Melihat gambar ini, saya jadi teringat sebuah film Indonesia berjudul "Perempuan Punya Cerita" yang dibuat oleh 4 orang sutradara perempuan. Film yang dibagi dalam 4 cerita berbeda namun memiliki esensi yang sama itu benar-benar tidak memberikan sebuah solusi tentang apa yang sedang terjadi, tetapi film itu memberikan kita gambaran atau potret sebuah sisi perempuan yang tereksploitasi oleh nafsu birahi laki-laki. Ya, memang terasa dan terlihat sangat tidak bermoral, karena moral kini sudah tidak dilihat dan dirasa. Begitulah adanya.

Hey You?!

Jumat, 14 Mei 2010

Selamat Ulang Tahun, Bapak :)

Rambutnya semakin memutih
Kulitnya semakin mengkerut
Suaranya semakin pelan
Matanya semakin rabun

Tapi

Hatinya semakin tegar
Cintanya semakin besar
Kasih sayangnya semakin tulus
Di saat umurnya bertambah terus

Selamat Ulang Tahun, Bapak. Walaupun engkau lupa :)

Manisnya 17 Tahun





Bali 31 Oktober - 03 November 2009

Manusia dan Kota Tua jakarta







Hari itu minggu sore di saat matahari tidak begitu terik menyinari kota Jakarta. Ajakan seorang teman untuk jalan-jalan melihat salah satu sudut bersejarah di kota Jakarta langsung saja saya iyakan. Karena kebetulan saya sendiri belum pernah melihat dan merasakan suasananya ketika siang hari. Kota Tua Jakarta. Ya, ke sanalah tujuan saya sore itu.
Sesampainya di sana, mata saya tidak pernah berhenti melihat setiap sudut bangunan yang sudah didirikan oleh kolonial Belanda sejak Tahun 1707 silam. Kamera sayapun tak luput mengabadikan peninggalan bersejarah dengan segala aktivitasnya ini. Sungguh peninggalan bersejarah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Saya benar-benar merasakan dan membaui kondisi lembab gedung-gedung tua yang sangat minim perawatan ini.
Selain gedung-gedung tua yang tampak sudah rapuh dan mengandung banyak misteri, ada sisi lain yang tidak kalah menarik, yaitu, bagaimana
para pengais rejeki menjadikan tempat ini sebagai sebuah objek berwisata bagi mereka pencari hiburan kelas C-D. Mereka bekerja bukan dengan cara menjadi seorang guide yang menawarkan jasanya untuk menceritakan sejarah bangunan-bangunan tua yang ada di sini, melainkan sebatas menjajakan makanan atau jasa-jasa lainnya.
Saya pikir segala macam profesi bergumul di sini. Mulai dari pengemis, pedagang kopi, pedagang kaos, pernak-pernik, ojeg sepeda, copet, tatto artist, photographer, model jadi-jadian sampai pemain debus pun lengkap tersaji untuk sekedar mencari nafkah demi sebuah desah, hehehehe...
Benar-benar pemandangan yang indah bagi saya pribadi jika dibandingkan dengan pemandangan sebuah Mall yang hanya memajang pakaian seharga jutaan rupiah tanpa memiliki nilai-nilai sejarah.